Setiap
orang pasti memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, kecuali
dia memiliki keterbatasan dalam alat wicaranya atau tuna wicara, bahkan seorang
tuna wicarapun masih bisa berkomunikasi, meski dengan caranya sendiri. Dalam berkomunikasi
tentunya memiliki sebuah kualitas gaya bahasa dan kualitas tema komunikasi.
Kualitas gaya bahasa mencerminkan identitas diri seseorang, sejauh mana
kemampuan seseorang tersebut dalam mengolah dan memilih kata, sehingga menjadi
sebuah tatanan kalimat yang indah dan baik untuk didengar. Sedangkan kualitas
tema komunikasi lebih mengacu kepada kemampuan seseorang dalam mencerna sebuah
tema pembicaraan, sehingga mampu untuk menguasai tema komunikasi yang sedang
berlangsung dengan baik.
Ketika
kita sedang berkomunikasi dengan seseorang atau dalam sebuah kelompok atau
bahasa umumnya ngobrol, maka disitu terbentuk sebuah jaringan, apapun bentuk
jaringan tersebut pastinya akan di hubungkan dengan sebuah komunikasi atau
obrolan-obrolan. Dari obrolan-obrolan tersebut maka dapat dinilai atau dilihat
kualitas masing-masing pihak yang andil dalam obrolan tersebut, dari segi gaya
bahasanya, kualitas obrolanya dan ekspresi masing-masing orang. Dari sebuah
obrolan dapat ternilai beberapa karakter manusia yang berbeda-beda, adanya
agresif, pendiam, pandai, pembohong dan lain-lain. Dan dari sudut pandang
sebuah jaringan, maka sudah terbentuklah sebuah jaringan komunikasi apapun
bentuknya dan di isi oleh apapun bentuk karakternya.
Ada
baiknya sebuah gaya komunikasi atau ngobrol-ngobrol tersebut kita atur
sedemikian rupa, sehingga menjadi sebuah obrolan yang bermanfaat. Dari sebuah
obrolan kita dapat bertukar informasi apapun dengan siapapun dan kapanpun.
Sebuah obrolan akan bermanfaat ketika alur sebuah obrolan saling
menginformasikan satu dengan yang lain, namun tentu kita harus pandai-pandai
dalam menyerap informasi yang benar dan berbobot dari sebuah obrolan. Sebuah
informasi dari obrolan yang berbobot akan memberikan manfaat bagi kita pada
saatnya.
Ketika
kita Memenej obrolan dengan baik,
maka obrolan ibaran sebuah peluang bisnis yang bisa menjadi sebuah sumber
penghasilan. Dari obrolan-obrolan yang terstruktur dengan baik, kita dapat
berbagi informasi apapun, bahkan tak jarang informasi bisnis kita dapatkan dari
sebuah obrolan. Mangatur sedemikian rupa masalah komunikasi, akan menjadikan
komunikasi itu sendiri merupakan sebuah lini bisnis bagi kita. Dan menjalin
komunikasi sebanyak-banyaknya dengan berbagai macam komunitas adalah cerminan
bagaimana kita membuat ekspansi lini bisnis diri kita sendiri. Jika kita mampu
dengan baik untuk menjadi Manager komunikasi atau ngobrol, maka berbagai
peluang, kesempatan dan informasi tentu akan lebih banyak kita dapatkan
dibanding dengan orang yang kurang banyak berkomunikasi.
Kemampuan
untuk berkomunikasi dengan baik kepada siapapun dari jenjang level pendidikan,
sosial atau kasta merupakan kemampuan yang tidak mudah. Kemampuan beradaptasi
dengan berbagai kalangan dibutuhkan sebuah modal kebiasaan, dan dari
kebiasaan-kebiasaan itulah terbentuk sebuah kamahiran kita dalam beradaptasi.
Selain beradaptasi tentunya kemampuan berfikir dan analisa juga harus kita
miliki agar dapat nyambung disaat terjadi interaksi obrolan.
Sebuah
interaksi obrolan yang baik akan terjalin jika masing-masing pihak klop dan
nyambung. Sedangkan untuk menjadi klop dan nyambung maka diperlukan kesamaan
informasi yang dimiliki. Oleh sebab itu banyak sekali transaksi bisnis terjadi
dari hanya sebuah obrolan-obrolan ringan yang klop dan nyambung. Seorang Golfer
tidak semata-mata bermain golf untuk sebuah hobby ataupun olah raga, namun juga
di selingi dengan obrolan-obrolan ringan dengan para kolega bisnis. Sehingga
dari obrolan-obrolan tersebut terbentuk sebuah komunitas golfer yang anggotanya
rata-rata pejabat atau pebisnis yang setiap saat kemungkinan muncul
obrolan-obroln bisnis itu terjadi dan ahirnya menjadi pembicaraan bisnis dan
terjadilan deal bisnis di lapangan Golf.
Memperbanyak
jaringan atau komunitas kita untuk berbagi atau ngobrol tentu baik jika kita
melihat dari sudut pandang positif. Bersosialisasi itu penting mengingat
sejatinya kita mahluk sosial. Jadi jangan terpaku dengan sebuah komunitas saja
dalam bergaul atau bersosialisasi di dunia ini. Biasanya dan umumnya kita hanya
memiliki jaringan komunikasi keluarga, lingkungan Kantor, lingkungan kampus,
atau lingkungan masyarakat sekitar rumah. Namun seiring perkembangan teknologi,
kita bisa membuat jaringan komunitas tertentu di internet yang tujuanya
positif. Intinya dari kumunitas tersebuat adalah terjalinya sebuah
obrolan-obrolan yang sekiranya bermanfaat bagi pelakuknya. Selain berbagai
manfaat yang kita akan peroleh dari berbagai komunitas tersebut, maka manfaat
psikologis kita akan rasakan bagaimana indahnya dunia dengan menjalin
komunikasi dengan sebanyak-banyak orang dan memiliki banyak teman. Terimakasih
(WINDTRA)
No comments:
Post a Comment