Tuesday 12 April 2011

KECERDASAN EMOSI ITU APA YA….?





“ IQ Membuat kita diterima kerja, sedangkan EQ membuat kita dipromosikan”, itulah beberapa kalimat yang saya kutip dari seorang motivator bernama James Gwee. Tulisan / note ini tentu saja bukan ide pribadi saya tapi saya mencoba unk merangkum dari beberapa literature yg pernah saya baca. Dan bagi yang sudah pernah mendapat pencerahan dari Bapak Ary Ginanjar, tokoh ESQ Indonesia maka gak perlu membaca coret-coretan saya ini.



Apa itu kecerdasan emosi?
Kecerdasan emosional mencakup pengendalian diri,  semangat,  dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk mengendalikan dorongan hati dan emosi,  tidak melebih-lebihkan kesenangan,  mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir,  untuk membaca perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan dengan sebaik-baiknya,  kemampuan untuk menyelesaikan konflik,  serta untuk memimpin diri dan lingkungan sekitarnya.  Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada anak-anak.  Orang-orang yang dikuasai dorongan hati yang kurang memiliki kendali diri, menderita kekurangmampuan pengendalian moral.
Apa sebenarnya maksud penjelasan diatas ? saya juga bingung tuh….hehehe…..
Secara sederhana dalam ilustrasi saya coba untuk mengelaborasinya ….”satu guru satu ilmu dilarang menggangu yah…..  “
Dalam keseharian hidup banyak sekali permasalahan yang mungkin kita jumpai karena memang begitulah hidup dan jangan berani hidup kalo tidak mau punya masalah.
Segala permasalahan pasti ada solusinya, sama halnya dalam sebuah rumus matematika, serumit apapun jikalau kita memiliki IQ yang baik, maka dengan mudah rumus itu akan terpecahkan juga. Tetapi apakah dalam hidup ini semua permasalahan harus diselesaikan dengan tingkat IQ yang baik ?  saya rasa tidak, semua ada tempat dan kapasitasnya. Untuk berempati terhadap penderitaan orang yang sedang mengalami masalah maka IQ tidak mendominasinya dan peran EQ ( Kecerdasan Emosional ) yang lebih dominan.

Dalam keseharian, kita dengan mudah bisa mengetahui apakah tingkat kecerdasan emosi tiap-tiap orang itu tinggi rendah atau sedang, caranya yang paling mudah adalah bagaimana orang itu sanggup mengontrol sensitifitas, mengontrol emosi dengan baik, mengontrol prilaku, berempati, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan social. Dengan kriteria yg sederhana tersebut kita bisa mengetahui basic prilaku seseorang apakah dia memiliki EQ yang baik atau tidak.
Seseorang dengan EQ yang baik, bisa saya pastikan akan memiliki hubungan sosial yang baik juga, di kantor, di keluarga dan dimasarakat.

Kalau dalam  hukum  kekekalan energy , energy tidak bisa di hilangkan tapi hanya bisa berubah bentuk , lantas energy apa yang relevan dengan kehidupan manusia ? jawabnya  adalah segalanya. Energy disini meliputi semua perbuatan kita, langkah kaki kita, gerakan badan kita bahkan senyuman kita.
Seseorang dengan EQ yang tinggi bisa dipastikan setiap prilaku dan tindakanya akan memancarkan gelombang energy positip, setiap kali dia menerbarkan energy positip, maka akan mendapatkan feedback yang positip pula. Dalam hukum Mbah Newton 2 disebutkan ada aksi ada reaksi.

Terkadang kalau saya menyebut energy mungkin istilah terlalu keilmuwan, tapi ada bahasa lain yang sering di gunakan oleh paranormal dengan sebutan AURA . Tetapi kita tidak perlu minta tolong ke Ki Joko Stupid atau Ki Gendeng Pamungkas untuk mengetahui atau membuka AURA kita ( Kecuali kalo membuka AURA Kasih).
Jika kita mau energy atau aura  kita selalu terpancar positip, maka tingkatkan EQ kita apalagi kalo dilengkapi dengan SQ….waahh tambah mantap tap tap.

Makanya kenapa hari ini saya menulis status FB , “Semarah apapun orang kepadamu, tetapi jika langsung Lumer begitu melihat wajahmu, itulah bukti betapa tinggi kecerdasan emosimu.” Maksudnya adalah energy positip dalam diri kita itulah yang bekerja tanpa kita sadari, karena selama ini kita selalu dapat mengontrol emosi, prilaku, ucapan dan empati. Trimakasih (WD)