Tuesday 15 February 2011

KETIKA PENGGALI KUBUR BERDOA




Sebuah doa pada umumnya adalah meminta kebaikan kepada Tuhan, baik ketika kita susah ataupun senang. Serangkaian doa yang kita panjatkan itu sebagian besar adalah meminta sesuatu berupa limpahan keselamatan dan Rizki baik itu untuk diri sendiri, keluarga, sanak famili, kerabat dan juga rekan.
Manakala sebuah doa yang di panjatkan dengan hati yang bersih, tulus dan penuh dengan keiklasan....maka insyallah doanya akan terkabul. Jenis doa-doa yang terkabul ini pun juga bermacam-macam.



Ketika sebuah doa terkabul, maka diyakini bahwa Tuhan mengabulkan doanya dan ketika doa belum terkabul maka seyogyanya kita introspeksi atas belum terkabulnya doa kita.

Apakah semua doa akan dikabulkan oleh Tuhan....? tentu saja tidak semua tergantung dari apa maunya Tuhan yang kita yakini bahwa yang diberikan Tuhan tentu terbaik untuk umatnya.

Beberapa waktu yang lalu saya sempat ngobrol dengan seseorang yang memiliki pekerjaan unik yaitu seorang penggali kubur. Disela-sela pembicaraan saya, sempat saya tanyakan ,” Omset hari ini sudah berapa pak,”  dan dia menjawab dengan sumringah ,” Alhamdulilah pak, kalo rizki tidak kmana-mana... hari ini ada 6,” ....sebuah jawaban singkat yang saya sendiri tidak tahu makna jawaban itu, apakah sebuah jawaban yg mengungkapkan kebahagiaan atau sebaliknya.

Ketika sebuah doa dikabulkan oleh Tuhan, pasti tuhan mempunyai rencana atas doa manusia. Bisa saya banyangkan kira-kira ....apa doa sang penggali kubur itu supaya dia tetap bisa bertahan hidup dengan rizki hasil dari pekerjaanya.
Apakah salah dengan doa sang penggali kubur itu...? ketika dia minta di limpahkan rizkinya....akan tetapi dampak dari doa tersebut tentu akan membawa bencana bagi orang lain. Dan tak sedikit mereka-mereka yang berprofesi sebagai penggali kubur.

Hal yang sama juga pernah saya alami ketika saya memperhatikan ramainya lingkungan rumah sakit yang sepertinya tidak pernah sepi dari kunjungan orang, dan disekitar rumah sakit tersebut ramai sekali orang yang mengais rizki dengan berjualan makanan dan minuman yang tidak pernah sepi. .....kira-kira apa doa para pedagang disekitar rumah sakit tersebut.........mungkin kira-kira doanya ,”Semoga rumah sakit ini selalu ramai sehingga omset penjualan makanan dan minuman pun juga banyak,”.

Tetapi yang tak kalah hebatnya, apa kira-kira doa dari pemilik rumah sakit tersebut yang pasti juga mencari keuntungan jika rumah sakit itu berorientasi profit dan harus menggaji puluhan mungkin juga ratusan tenaga medis.

Sebuah ironi doa dan harapan yang berbanding terbalik dengan keinginan dan doa pihak-pihak yang menjadi obyek sasaran doa mereka, itulah kesimpulan sementara saya.

Dari kesimpulan saya yang masih bersifat sementara tersebut....ahirnya saya mencoba menganalisanya kembali dengan mengkaitkan hukum sebab akibat dan hukum keseimbangan alam. Dan mencoba menarik sebuah kesimpulan, bahwa alam membutuhkan keseimbangan, ada hidup dan ada mati. Dari hidup dan mati tersebut juga menimbulkan dampak positip dan negatip bagi alam dan juga bagi manusia.....banyakngkan jika tidak ada orang yang mati....apa dampaknya bagi populasi alam ini.

Maka tidak ada yang salah bagi harapan dan doa mereka yaitu, para penggali kubur, pihak rumah sakit ataupun pihak-pihak yang bisa hidup tetapi diatas penderitaan orang lain. Hukum Tuhan dan hukum keseimbangan alam telah menjawabnya. (WD)