Tuesday 3 August 2010

PRINCES TAJIR NEGARA TETANGGA





Menjadi orang kaya adalah idaman setiap orang...apalagi menjadi kaya sekali pasti gak akan pernah siapapun yang akan menolaknya...kekaya-rayaan memang dambaan setiap orang terutama kekayaan materi, entah bagaimana caranya orang akan berupaya untuk mendapatkanya. Ada yang gampang sekali mendapatkanya, tapi ada juga sepanjang hidupnya berusaha untuk kaya , tetapi tidak kaya-kaya juga.
Kenyataanya dengan kekayaan materi, orang bisa berbuat apa aja bahkan mengatur duniapun bisa dilakukanya.


Akupun pernah merasakanya.....yah meskipun cuma menjadi kacung orang yang kaya-raya sekali. Tak pernah kubayangkan sebelumnya kalo aku harus ikut terlibat dalam sebuah tim kacung. Yah tim kacung eksekutif dari seorang Princes dari negara tetangga yang kaya luar biasa, maklumlah keluarga kerajaan. Seorang yang otoriter, anggun, apapun keinginanya harus dituruti. Namun dibalik keotoriteranya itu ada hal yang membuat kami enjoy melayaninya, hmm..... duitnya nyetak sendiri serta tak berseri dan gampang sekali disebar2kan ke kacung-kacungnya. Pokoknya prinsip kami asal princes senang.

Sebenarnya tugas tim kami tak berat yang penting kuat begadang, sedikit bisa main musik, dan nilai plus bagi tim inti yang bisa melucu......tetapi yang paling penting adalah tradisi cium tangan princess, kusus untuk tim kacung. Kalo sudah cium tangan beliau, imaginasi kami adalah US dolar. Jadi kalo sudah cium tangan princess berarti beberapa lembar US dolar bergambar FRANKLIN pasti ditangan.
Uniknya untuk masuk menjadi kacungnya pun tak mudah, terjadi aksi sikut menyikut  demi mendapatkan perhatian sang princess, karena seluruh kacung2nya berasal dari gabungan beberapa Negara, tapi kebanyakan memanga dari negriku.  

Aneka kegiatanpun dilakukan, dari mulai shoping, traveling, game dan bermusik. Bagi tim inti yang sudah belasan tahun menjadi kacungnya pasti sudah kenyang dengan segala aktifitas dan penuhnya pundi-pundi mereka.....shoping keseluruh pelosok dunia dengan jet pribadi dan pesawat carter, gaya hidup jetset serta fasilitas ala VVIP menjadi santapan sehari-hari.
Bahkan saat traveling ke negeri Paman Sam pun sempat mendapatkan pengawalan dari Polisi federal (FBI). Weleh.....mantap rasanya.

Pernah suatu ketika ada kegiatan shoping di Plasa termegah di negriku yang dilakukan oleh Princess dan kacung-kacung nya.......tak ayal lagi keotoritranya muncul seketika, dia minta tak seorangpun boleh masuk ke plasa itu selain dia dan kacung-kacungnya. Sesuatu yg sulit unk dibayangkan namun terlaksanakan. Dan benar saja beberapa mobil box container sudah dipersiapkan untuk mengangkut barang belanjaanya....aku pun binggung dg kejadian itu....apakah dia berbelanja unk dijual lagi dinegaranya atau apa ...?

Dengan gaya hidup seperti ini tak kubayangkan berapa kira-kira gaji suaminya untuk memenuhi kebutuhanya dan seberapa besar dompetnya....hehehe. Dan ternyata dinegaranya sendiri, gaya hidup seperti itu bukan hal yang aneh jika dilakukan oleh keluarga kerajaan.

Puluhan bahkan ratusan koleksi mobil mewah beraneka warna berjejer di garasi istananya. Bahkan saat anaknya berulang tahun , sebuah Helikopter dan sebuah jet pribadi lah yang menjadi kadonya....wahhh gimana membungkusnya yah kalo kadonya aja segede itu.
Pernah suatu ketika pesta ulang tahun anaknya dirayakan dengan memanggil raja pop, Michael Jackson, yang dinegriku sendiri tak ada yang mampu untuk mendatangkanya meski dikomersilkan.

Bahkan sebuah regulasi pemerintah dinegrikupun mampu untuk dibelinya dengan lembaran dolarnya.

Sebagai salah satu tim yunior, aku dan beberapa temanku sempat menikmati  kehidupan itu dan menikmati hasilnya. Puluhan artis dan musisi di negriku juga sempat meraup untung yang luar biasa dari keberadaan seorang Princess, dan bahkan mereka rela untuk mendampingi kemanapun princes berada. Seorang tukang masak pribadinya pun mampu membeli Mercedez benz terbaru dalam setahun pengabdianya....hmmm...sayang aku gak bisa memasak.

Tapi tak banyak yang tahu jika dibalik semua itu, kurasakan ada sebuah keanehan luar biasa dalam kehidupanya, sebuah dendam yang menyala-nyala dalam dirinya yang tak mungkin didobraknya. Dalam benaku adalah ketidak harmonisan hubungan keluarga.
Dendam itu dilampiaskan dengan menghambur-hamburkan uang demi sebuah kebahagiaan semu. Ya...tetapi dibalik kesedihanya dan segala permasalahan pribadi yang dihadapinya, ternyata ada pihak-pihak yang di untungkan dan salah satunya adalah aku. Tak tahu aku apakah harus ikut prihatin dengan permasalahanya atau bergembira dengan dampaknya.

Ternyata kehidupan mewah itu tak selalu menjamin sebuah keluarga yang harmonis, semakin mewah dan kaya raya, ternyata godaan juga semakin banyak jikalau kita tak mampu untuk menyikapinya dengan bijaksana dan keimanan. (WD)

No comments:

Post a Comment