Tuesday 3 August 2010

JAM TANGAN PALSUKU

Sebenarnya aku tidak seberapa suka memakai jam tangan, bukan karena aku tidak membutuhkanya sebagai penunjuk waktu atau sekedar sebagai asesoris tanganku, .....tetapi lebih kepada seleraku terhadap bentuk estetika sebuah jam yang tentu juga ku sesuaikan dengan kondisi kantongku, bagus, awet, artistik dan yang paling penting adalah murah harganya...nah itu dia....meskipun ada pepatah jawa kuno sekali yang mengatakan ” Jer Basuki Mowo Be’o ” kucoba untuk mendobrak pepatah itu dengan menggantinya menjadi ” Jer Basuki Tonpo Be’o ” memang maksa sekali nampaknya.....tetapi itulah keinginanku untuk sebuah cita-cita memiliki jam tangan yang yang sesuai dengan seleraku. 



Sampai suatu ketika, kira-kira 11 tahun yang lalu, saat aku dan temanku sedang menikmati hilir mudiknya orang di sebuah pusat pertokoan, kulihat ada sebuah etalase kecil alakadarnya yang berjualan jam tangan dengan berbagai bentuk dan merek, dan ahirnya setelah ketelitianku yang cukup untuk memeriksa sebuah jam tangan, maka kuputuskan untuk membeli sebuah jam tangan dengan merek tertentu yang menurtku sesuai dengan kriteriaku. 


Artistik, bagus, mudah-mudahan awet dan cukup murah untuk ukuran kantongku waktu itu, meskipun aku sadar dan yakin 100 %  bahwa jam tangan itu pasti palsu. 
Tak penting bagiku apakah jam tangan itu asli atau palsu, karena kalau pun aku pakai jam tangan yang asli, orang tak akan percaya kepadaku karena tampangku yang kurang mendukung untuk memakai jam tangan itu. Ilustrasi ini mengisaratkan seperti halnya sebuah kesalahan jikalau dilakukan oleh seseorang yang sebelumnya punya reputasi baik tapi akan nampak menjadi baik pula di mata orang atau paling tidak akan ada usaha untuk melakukan pembenaran terhadap kesalahan yang dilakukanya, begitu juga sebaliknya. 
Itulah hukum subjektifitas buatan manusia. 


Perspektif inilah yang menjadi dasar penilaian seseorang terhadap orang lain. Begitu juga dengan kisah jam tangan palsuku yang saat ini pun masih kupakai, seseorang akan menilai jam tanganku itu 1000% asli jikalau yang memakainya adalah Sultan Hassanah Bolkiah.(WD)

No comments:

Post a Comment